Pondok Pesantren Salafiyah Al Muhsin adalah Pondok Pesantren yang berlokasi di daerah Ngropoh, Condong Catur, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman Yogyakarta. Di tengah perkembangan zaman teknologi, PPS Al Muhsin masih menajaga tradisi salaf. Kata salaf dalam bahasa Arab berarti kuno, terdahulu, klasik, dan tradisional.
Diantara yang menjadi ciri pondok pesantren salaf adalah sistem pengajian masih menggunakan kitab kuning, ngaji bandongan, tulisan pegon, dan lain-lain. Hal utama adalah pengasuh pesantren menjadi figur sentral para santri. Bahkan bisa dibilang Pengasuh Pondok Pesantren yang santri Al Muhsin menyebut Abah dan Ibuk menjadi sosok yang dekat dengan santri. Kedekatan inilah membuat para santri bisa belajar langsung kepada pengasuh baik dari pengajian secara resmi maupun keseharian yang diliputi akhlak mulia.
Pendidikan formal yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Al Muhsin meliputi:
- Madrasah Diniyah (Madin)
Pendidikan Madrasah Diniyah bersifat klasikal yang terdiri dari kelas I’dad, Kelas 1 (Ula), Kelas 2 (Tsany), Kelas 3 (Tsalist), dan Khosh yang dilaksanakan pada pukul 20.00 – 21.00 atau menyesuaikan dengan estimasi belajar selama kurang lebih satu jam. Kurikulum Madrasah Diniyah disesuaikan dan ditentukan oleh Dewan Asatidz dan Asatidzah Madin K.H. Abdulloh.
- Bandongan Kitab
Pengajian bandongan Kitab meliputi kitab Tanbihul Ghafilin yang dipimpin oleh Abah K.H. Nasrul Hadi selaku pengasuh dilaksanakan sehabis Mujahadah subuh Putra. Bandongan kitab Tafsir Jalalain dilaksanakan pada waktu sehabis jamaah sholat Asar yang dipimpin oleh Abah K.H. Nasrul Hadi.
Kemudian bandongan kitab Bidayatul Hidayah dilaksanakan selama sepekan sekali pada hari Jumat malam Sabtu sehabis jamaah Isya sebelum melaksanakan Madrasah Diniyah dan dipimpin oleh Gus Farid Masruri. Terakhir adalah bandongan kitab Fasholatan “Sabilunnajah” yang dilaksanakan sepekan sekali pada hari Senin malam Selasa sehabis jamaah Isya sebelum Madrasah Diniyah.
Sebagai Pondok Salaf, Al Muhsin memiliki berbagai program yang dilakukan oleh santri dalam kesehariannya. Tentunya santri tidak hanya belajar ilmu agama atau pendidikan formal di kampus masing-masing, tetapi pesantren juga menjadi universitas kehidupan yang mengajarkan banyak hal. Diantara program atau kegiatan pondok yang diselenggarakan di Al Muhsin adalah sebagai berikut:
- Pengajian Al-Qur’an
Pengajian santri putra dilaksanakan pada waktu sehabis jamaah Maghrib dengan Asatidz yang menyimak. Pengajian Al-Qur’an santri putri dilaksanakan pada waktu sehabis Maghrib hingga menjelang Isya dan sehabis Pengajian sehabis Subuh hingga selesai. Pengajian santri putri terbagi dalam dua bagian yaitu santri Binnadzor dan Bilghoib (tahfiz).
Khusus untuk santri tahfiz ada beberapa pembagian waktu mengaji yaitu
- Waktu pagi dilaksanakan setoran undaan yang diajukan kepada Ibuk.
- Waktu siang yaitu sehabis jamaah dhuhur dilaksanakan setoran deresan yang diajukan kepada Ibuk atau kepada santri penyimak.
- Waktu sehabis maghrib dilaksanakan deresan bersama sebanyak 2 juz yang selang-seling misalnya juz 1 dengan juz 6, juz 2 dengan juz 7 dan seterusnya.
Untuk santri putra yang mengikuti tahfiz mengikuti jadwal pengajian santri putri yang tahfiz.
- Deresan bersama 5 Juz-an setiap hari Sabtu dan Ahad pagi
Kegiatan deresan bersama 5 Juz-an dilaksanakan dalam dua hari yaitu Sabtu dan Ahad. Pada hari Sabtu dilaksanakan deresan bersama dengan satu pemimpin di Mic juz 1-5. Lalu pada hari Ahad pagi berikutnya dilaksanakan deresan bersama juz 6-10. Kegiatan ini dilaksanakan untuk membantu menguatkan hafalan yang jika dilakukan sendiri mungkin terasa berat sehingga dilakukan secara bersama. Kegiatan ini dilaksanakan oleh santri putri dan putra yang mengikuti program Tahfiz dengan dibatasi satir.
- Tahsin Al-Qur’an
Kegiatan tahsin Al-Quran dilaksanakan sepekan sekali pada waktu sehabis Maghrib hingga menjelang Isya oleh santri putra dan putri.
- Muqoddaman
Kegiatan Muqoddaman dilaksanakan secara fleksibel baik khusus putra dan putri, atau putri saja sehingga tidak terpacu oleh waktu.
- Simaan Ahad Pahing
Simaan Ahad Pahing dilaksanakan pada setiap Ahad Pahing dari juz 1-30 yang dibagi per santri membaca dengan mic atau tanpa mic. Pada malam harinya dilanjutkan dengan kegiatan sholawatan bersama putra dan putri.
- Rutinan Malam Jumat
Kegiatan malam Jumat putra dan putri dilaksanakn secara terpisah dengan tujuan untuk melatih soft skill santri baik putra maupun putri. Kegiatan umumnya terbagi dua bagian yaitu Khitobahan (Pidato) dan Pembacaan Maulid ad-Diba’i dengan petugas yang digilir oleh pembagian kelompok dari pengurus Minat dan Bakat. Harapannya dengan adanya kegiatan ini, kemampuan Public Speaking dan mental di depan para santri terasah sebelum terjun ke masyarakat.
- Mujahadah
Kegiatan mujahadah wajib dilaksanakan setiap malam Jumat ba’da Yasinan Rutin yang dilaksanakan oleh santri putra dan putri. Amalan yang dibaca adalah sholawat Nariyah sebanyak 4444 kali yang dibagi jumlah santri. Amalan ini ditawassulkan kepada Shohibu Sholawat yaitu Imam at-Tazi yang faidahnya untuk menghasilkan perkara yang agung atau sangat penting dan tolak balak. Adapun mujahadah lainnya yang bersifat fluktuatif atau tidak pasti biasanya dilakukan santri putri, misalnya karena ada hajat pembangunan Pondok Pesantren yaitu dengan membaca sholawat jibril sebanyak 10.000 dibagi jumlah santri.
- Mujahadah Pagi
Kegiatan mujahadah pagi untuk putra yaitu membaca Hizib Nasr dan Rotibul Hadad dari Imam Abdullah bin Alawi Al-Hadad. Kegiatan ini dilakukan setelah sholat subuh hingga sebelum ngaji bandongan pagi.
- Ziarah
Kegiatan Ziarah bertujuan untuk mendoakan Kyai Munahar (Kakak dari KH Nasrul Hadi) dan Kyai Abdulloh (Pediri Pondok Pesantren Al-Muhsin sekaligus ayah KH Nasrul Hadi). Kegiatan ini dibagi menjadi 2 waktu untuk santri putra Ziarah dilaksanakan pada Jum’at Pagi sedangkan untuk santri putri dilaksanakan pada Kamis Sore setelah Ngaji bandongan sore.
- Peringatan Hari Besar Islam
Peringatan Hari Besar Islam yang sering diperingati adalah pada Hari Idul Adha mulai dari tanggal 10 Dzulhijjah hingga 13 Dzulhijjah, peringatan Maulid Nabi Muhammad, Isra’ Mi’raj, 1 Muharram, dll.
- Ro’an (kerja bakti)
Kegiatan Ro’an dilaksanakan selama dua hari yaitu Sabtu dan Ahad dengan pembagian jatah yang berbeda-beda. Adapun untuk harinya bebas antara dua hari itu sehingga tidak memberatkan santri yang akan pergi diantara dua hari itu.
- Ekstrakurikuler (atau kegiatan tambahan)
Kegiatan tambahan yang bisa diikuti santri meliputi:
- Hadroh Shoutul Ma’wa (putri) dan Shoutun Najah (Putra)
- Olah Raga (Voli, Futsal, Senam, dll.)**)
- Latihan Tilawah (putri)
**) Untuk Olahraga santri putra yaitu Futsal biasanya dilaksanakan setelah Kegiatan Malam Jum’at dengan menyewa lapangan futsal terdekat. Adapun ntuk waktu futsal itu fleksibel bisa 1 jam bisa 2 jam
Untuk bulu tangkis dilaksanakan pada minggu siang setelah Ro’an waktunya juga fleksibel dan bisa 2 sampai 3 jam.
Demikian program pondok yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Salafiyah Al Muhsin.
Komit Al Muhsin