Kitab : Tanbighul Ghofilin
Bab : Ikhlas
Hal : 4-5
Samir masuk ke Madinah, bertemu dengan seorang laki-laki. Ikut berkumpul dengan kurang lebih 10 laki-laki. Samir bertanya pada salah satu dari orang-orang itu.
“ Yang datang itu siapa ?”
“ Beliau adalah Abu Hurairah.”
Samir pun mendekat.
“ Abu Hurairah inilah yang sering memberi ceramah, hadits Nabi kepada umat manusia”
Lalu ketika Abu Hurairah sedang sendirian, Samir semakin mendekat kepada Abu Hurairah. Ia meminta kepada Abu Hurairah agar meneritakan sebuah hadits yang beliau dengar dari Rasulullah.
Dalam sejarah Abu Hurairah adalah orang yang menceritakan hadits paling banyak, orang yang rajin, adil dan dapat dipercaya. Bahkan beliau tidak pernah ketinggalan pelajaran. Namun pernah sekali Abu Hurairah tertinggal karena ketiduran, hingga akhirnya ia menembel pelajaran dari orang lain yang ikut dan berusaha bertanya kepada siapapun yang sekiranya bisa beliau tanyai.
*****
“ Ayo duduklah, nanti akan saya ceritakan hadits Rasulullah kepadamu “ kata Abu Hurairah kepada Samir.
“ Waktu itu ketika aku sedang bersama Nabi..”
Abu Hurairah sempat terdiam dan menangis beberapa saat setelah mengucapkan kata itu. Menangis sesenggukan yang sangat hingga tak sadarkan diri.
Beliau istirahat sejenak sembari menyeka air mata yang sudah membasahi pipinya. Lalu ketika hendak berceritera kembali beliau menangis, hingga yang ketiga beliau kembali menangis karena tak kuat menahan air mata yang telah jatuh bercucuran membasahi pipinya. Hingga akhirnya ketika beliau hendak berbicara keempat kalinya ia mulai bisa mengendalikan emosi luapan tangisnya. Lalu beliau berkata kepada Samir
“ Besok kalau sudah kiamat, semua amalan manusia akan diputus, semua akan rukuk dan tunduk ketika dikumpulkan dalam sebuah tempat yang sangat luas. Besok pula semua manusia akan dipanggil satu persatu untuk ditanyai amalan-amalannya selama di dunia, dan inilah orang-orang yang pertama kali akan dipanggil oleh Allah.”
Abu Hurairah menceritakan dengan rinci, bahwasannya inilah kelak orang-orang yang akan ditanyai oleh Allah pertama kali saat hari pertanggungjawaban telah tiba.
- Orang yang hafal Al-Qur’an.
- Orang yang mati karena berperang.
- Orang kaya.
Dari ketiga golongan itulah kelak akan terjadi pegulatan hebat antara seorang hamba dengan Tuhannya. Ketika seoarng yanghafal Al-Qur’an ditanyai apa yang diamalkan dengan Al-Qur’an yag dia hafal, seketika hamba itu menjawab.
“ Selain hafal Al-Qur’an aku juga beribdah siang dan malam karena Engkau, Ya Allah “ kata si penghafal Qur’an
“ Bohong Kamu !!! “ Jawab Allah.
“ Kamu memang hafal Al-Qur’an, beribadah siang dan malam tapi engkau lakukan bukan karena AKU, tapi karena supaya orang-orang menilaimu seorang ahli Qur’an dan ahli ibadah.
Berlanjut kapada golongan orang yang kaya. Allah bertanya kapdanya.
“ Apa yang kamu lakukan dengan harta-hartamu yang sedemikian banyak ?”
“ Hamba menggunakan harta ini untuk bersedekah di jalan-Mu Ya Allah”
Jawab orang kaya itu.
“ Bohong Kamu !!!, kamu bersedekah bukan karena AKU tapi agar dipuji manusia sebagai seorang yang ahli sedekah”
Hingga belanjut ketiga kalinya kepada orang yang mati berjihad di jalan Allah.
“ Kenapa kamu sampai mati ?”
“ Saya berperang karena membela agama-Mu hingga saya mati “
Kata orang yang mati karena berjihad.
“ Bohong kamu !!!, kamu memang mati ketika sedang berperang tapi bukan karena AKU, tapi supaya kamu dikenal sebagai seorang pahlawan dan seorang yang pemberani.
*****