( Khoirotun Nisa’)

Komit Putri

 

Kalian santri Al-Muhsin kan ? kalau ya pasti sudah tidak asing dengan kata-kata “Rutinan Senin Pon”. Yups rutinan yang setiap bulan berjalan ini adalah hal yang ditunggu para santri. Karena di hari tersebut madrasah diliburkan, dan jangan tanya ya kalau madrasah diliburkan itu bagi para santri adalah hal yang paling menggembirakan.hehe..Apalagi kalau diganti dengan sholawatan, tentu para santri tak akan menolaknya..

Karena di zaman yang serba now ini sholawat sudah bukan menjadi hal yang asing lagi didengar, apalagi kegiatan sholawatan dari berbagai macam majelis sholawat maupun majelis dzikir. Yang saat ini sudah menjadi adat istiadat bahkan menjadi hal yang  begitu digemari oleh berbagai kalangan muslimin dan muslimat. Mulai dari anak kecil, anak muda, santri, orang tua, bahkan masyarakat kota dan desa. Semua terlihat begitu antusias dan berbondong-bondong datang hanya untuk megikuti sholawatan. Begitu juga dengan para santri Al-Muhsin Yogyakarta yang tak mau kalah semangat dalam bersholawat. Salah satunya adalah dengan adanya kegiatan Senin Pon yang sudah menjadi rutinitas setiap bulan Pondok Pesantren Al-Muhsin Yogyakarta.

Lalu semenjak kapan sih rutinan senin pon itu mulai ada ? Nah kalau menurut penjelasan dari Abah Yai Nasrul Hadi, putra dari Mbah Abdullah pendiri Pondok Pesantren Al-Muhsin Nglaren Yogyakarta, dahulu Mbah Muhsin guru dari mbah Abdullah lah yang mengawali kegiatan Senin Pon. Bukan hanya guru bagi mbah Abdullah, Mbah Muhsin juga adalah mertua dari mbah Abdullah sendiri.

Kegiatan Senin Pon yang diperkirakan mulai tahun 70-an itu awalnya hanya diisi dengan sholawatan. Karena dari mbah Muhsin sendiri menggagas kegiatan demikian dengan tujuan agar masyarakat sekitar giat bersholawat. Kegiatan ini diikuti oleh beberapa jama’ah masyarakat Nglaren, Gorongan dan sekitarnya. Walaupun saat ini rutinan Senin pon sudah tidak diikuti oleh masyarakat sekitar, rutinan Senin Pon tetap berjalan lancar hingga saat ini dan dilanjutkan oleh santri Al-Muhsin dari generasi ke generasi.

Rutinan Senin Pon ini juga sempat mengalami perubahan dari tahun ke tahun. Menurut pengakuan salah seorang santriwan yang kurang lebih sudah nyantri selama 8 tahun.  Tapi walaupun ada beberapa perubahan para santri sama sekali tidak mempermasalahkannya. Karena menurut para santri Senin Pon itu ditujukan tidak semata-mata hanya untuk mengenang Mbah Abdullah dan Mbah Muhsin saja. Akan tetapi juga untuk bersholawat sebagai bentuk kecintaan kepada sang kekasih, Nabi Muhammad SAW.

Bahkan tak hanya itu, di moment ini pun madarasah sengaja diliburkan agar para santri punya waktu untuk rehat sejenak dari segala rutinitas madrasah, yang bisa dibilang menguras otak.hehe..

Di moment ini juga para santri mengeluarkan bakat dan kreativitas yang mereka punya. Terlebih bagi mereka yang memang sudah biasa bersholawat di depan banyak orang dan punya bakat di bidang tarik suara. Mereka akan mengeluarkan jurus andalan mereka dengan variasi-variasi sholawat yang menurut mereka sedang booming. Sehingga mampu memikat hati siapapun yang mendengar sholawat itu dan memperindah rutinan Senin Pon yang sedang berjalan.

Belum lagi di kepengurusan putri bagian ubudiyah tahun ini mengadakan rutinan sima’an Al-Qur’an yang jatuh setiap bulannya, lebih tepatnya di hari Ahad pagi sebelum akhirnya di malam hari sebagai goal dari sima’an diadakanlah sholawat. Sima’an ini diadakan dengan tujuan agar santri khususnya para santri putri menjadi pribadi yang lebih dekat dengan Al-Qur’an. Selain menjadi sarana dakwah sima’an ini juga dijadikan sebagai uji nyali bagi santri putri yang sedang dalam proses berjuang untuk menghafalkan Al-Qur’an.

Oleh karena itu sebagai seorang santri yang memang mengaku sebagai pecinta sholawat, selayaknya kita turut melestarikan budaya sholawat yang sudah ada. Termasuk rutinan Senin Pon yang insyaAllah banyak sekali barokah dan manfa’at yang dapat kita ambil. Salah satunya adalah rasa kekeluargaan yang terjalin indah dengan saudara-saudara yang tadinya tidak kita kenal hingga menjadi sebuah keluarga yang harmonis dalam satu atap. Yaitu Pondok Pesantren Al-Muhsin tercinta…