Oleh: Zayyina Millati Ashfa

 

Apakah tenggelam terasa seperti terperosok dalam busa-busa kasur nan lembut?

Apakah mengikuti arus dan terdorong oleh tekanan laut yang kuat bagaikan mengapung damai di angkasa?

Apakah pandangan yang menggelap setenang tubuh yang terlelap dalam tidur?

Palung adalah tujuan terdalam dari runyamnya nalar dan kacaunya pendirian

Entah hidup atau mati

Ampas dari unsur remeh bernama angan-angan

Hanya pantas ditinggalkan dalam kegelapan

Yang tidak semua orang mengerti

Maka sosok yang berdiri bertentang dengan ruh yang melayang-layang di dasar laut

Sepadan dengan lenyapnya akal budi

Ragaku adalah tepi jurang yang menatap kosong pada laut

Dan jiwaku bangkai kapal yang tenggelam jauh ke dalam palung

Yogyakarta,

6 Januari 2024