Tak terasa bulan Ramadhan sudah kita lalui, banyak hikmah menarik yang dapat kita petik, dan semoga kita menjadi manusia yang lebih baik setelah melewati bulan suci tersebut. Di bulan suci Ramadhan biasanya diisi dengan kegiatan yang bermanfaat dan mengandung unsur mendekatkan diri pada Allah SWT, begitu pula Madrasah Diniyah KH.Abdullah dari Pondok Pesantren Salafiyah AL-MUHSIN Yogyakarta melakukan kegiatan belajar pelajaran agama. Sebagian santri diberikan amanah untuk membimbing adik-adik dari desa Kaliwaru Untuk belajar ilmu agama, seperti belajar membaca Al-quran atau membaca iqro’ bagi yang belum lancar membaca Al-Quran. Selain belajar al-quran anak-anak juga belajar doa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan belajar wudhu serta sholat yang baik dan benar.
Disana santri Al Muhsin dan anak-anak TPA serta warga belajar untuk bersosialisasi dan belajar bersama. Dimana santri belajar untuk bagaimana mereka akan kembali ke masyarakat nantinya, dan anak anak bisa lebih giat lagi untuk belajar bersama orang yang baru dikenal, karena di daerah tersebut juga masih kekurangan tenaga pengajar, jadi santri dapat belajar bersama masyarakat.
Anak anak belajar ilmu agama diselingi dengan humor dan lagu khas anak kecil dan tetap mengandung nilai keagamaan, selain itu juga diadakan lomba untuk memotivasi anak anak agar mereka menjadi pribadi yang lebih berani berkompetisi, lomba yang diadakan antara lain lomba lari huruf hijaiyah, dimana anak anak berlomba untuk mencari huruf hijaiyah yang telah disusun acak, lomba adzan, hafalan surat pendek, dan lain-lain.
Dengan diadaknnya lomba-lomba tersebut diharapkan agar mereka memiliki jiwa untuk berkompetisi secara sehat dan sportif, berani dan lapang dada walaupun dia atau tim nya kalah, selain itu lomba tersebut juga membantu mereka untuk menemukan bakat mereka dan belajar bagaimana bekerjasama dalam tim, bagaimana mereka belajar menghargai orang lain didalam tim, dan lebih akrab dengan teman temannya, santri dari Madrasah Diniyah KH.Abdullah juga belajar bagaimana menangani anak anak yang memang sedang dalam tahap pertumbuhan dan pastinya emosi dan tingkah lakunya bermacam-macam, dan kadang menguras emsoi, santri juga beajar dari kepolosan serta semangat belajar mereka, belajar membaca Al-Quran, belajar bagaimana menahan hawa nafsu, walaupun sebagian masih banyak yang puasa setengah hari, namun semangat untuk belajar puasa dan mau datang ke masjid untuk belajar patut ditiru, terkadang semakin besar usia, semakin malas kita untuk pergi ke masjid, meskipun sekedar untuk berjamaah.
Santri juga dapat belajar dari takmir atau pengurus masjid yang membantu mengurus anak-anak, mereka yang notabene sudah dewasa dan bahkan sudah memiliki keluarga masih mau menyisihkan waktu, tenaga, pikiran dan materi untuk membantu anak anak agar mereka bisa memahami dan mancintai AL-Quran dan masjid. Itu bisa menjadi contoh nyata dan motivasi bagi santri bagaimana jika mereka terjun ke masyarakat nantinya.
Semoga kegiatan tesebut dapat bermanfaat bagi semua pihak, dan menjadikan kita manusia yang lebih baik lagi, dapat bersama sama belajar dan memetik hikmah dari setiap kegiatan dan hikmah bulan Ramadhan, serta kegiatan tersebut dapat berlanjut tidak hanya saat bulan Ramadhan saja.
Wallahua’lam…
Penulis : Atmimlana Musyafa’ah