Kitab : Tanbighul Ghofilin
Bab : Ikhlas
Hal : 4
Ada orang yg mempeng/giat dalam ketaatan kepada Alloh, pasti akan ditunjukkan jalan untuknya.
Pada halaman sebelumnya dijelaskan bahwa barang siapa yg mengamalkan 7 hal yg tidak diikuti dengan 7 hal maka tidak bermanfaat. Yaitu (1) amal tapi tidak , (2) berharap tapi tidak berusaha, (3) niat tapi tidak nejo, (4) berdoa tapi tidak mantap/yakin, jadi ketika berdoa agar sungguh-sungguh sehingga Alloh akan mengabulkan apa yang diinginkan.
Alloh berjanji kepada orang-orang yg giat dalam hal ketaatan kepadaku (Alloh) maka akan aku (Alloh) tunjukkan jalan baginya. Dan sesungguhnya Alloh itu beseta orang-orang yang berbuat baik, yaitu orang-orang yang giat/sungguh-sungguh dalam taat atau berbakti kepadaku (Alloh) juga dalam melaksanakan agamaku, pasti akan Aku (Alloh) tolong orang-orang tersebut. Jadi jangan pernah berkecil hati tentang apa kerjaanku untuk hari esok, cukuplah berbakti dengan sungguh-sungguh kepada Alloh pasti akan ditolong.
(5) membaca istighfar tapi tidak diikuti dengan penyesalan atas dosanya. Yaitu orang-orang yang berkata Astaghfirulloh tapi orang tersebut tidak menyesal atas hal yang menjadikan dia berdosa. Maka istighfarnya tidak bermanfaat baginya.
(6) lahirnya (fisiknya) terlihat bagus tanpa diikuti bagusnya batin (hati). Yaitu orang-orang yang membaguskan tampilan luarnya tapi tidak membaguskan batinnya, sehingga lahir tidak sesuai denga batin. Maka orang-orang yang seperti itu tidak ada manfaatnya sama sekali.
(7) orang yang beramal dengan susah payah tapi tanpa diikuti ikhlas. Yaitu orang-orang yang bersungguh-sungguh dalam ketaatan tapi amalnya tidak murni karena mencari ridlo Alloh, maka orang-orang yang serperti itu tidak memberi manfaat. Amal tersebut hanyalah penipu bagi dirinya sendiri.
Dan Abuhurairoh berkata, dari Nabi Muhammad SAW, nabi berkata bahwa akan ada pada akhir zaman kaum yang mencari dunia seperti memeras susu (terus menerus memeras tanpa ingat hal lainnya). Dalam tulisan lain menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan kata “Yajlibuna” adalah orang-orang yang memakan (mencari) dunia dengan agamanya (menjual agamanya). dan dalam tulisan lain menyebutkan bahwa lafad “yahtaibunaddunya” berarti bahwa yang dimaksud oleh nabi adalah mecari dunia. Orang-orang berjuang menggunakan agamnya Alloh yang lemasnya seperti tulangnya kambing gibas, perkataannya lebih manis daripada gula tapi hatinya seperti hatinya macan. Alloh berkata apakah karena kemurahanku kalian semua sampai kebujuk (?), apakah memang kurangajar kalian semua (?). dan menjadikan orang yang kendel tanpa angen-angen dan tidak berfikir (apakah ini baik atau tidak, hanya menuruti nafsu saja). Maka dengan keagunganku, Aku (Alloh) bersumpah bahwa pasti akan Aku (Alloh) utus terhadap orang-orang tersebut sebuah fitnah yang menjadikan orang-orang ahli hikmah yang sempurna akalnya akan menjadi bingung (yang benar dianggap salah). Dan Waki’ berkata dari Sufyan dari Habib dari Abi Sholih, berkata Abi Sholih “datang seorang laki-laki kepada Nabi SAW dan berkata (laki-laki) ‘ya rosulolluh, sesungguhnya aku telah beramal dengan sembunyi-sembunyi tapi ada seseorang yang melihatnya sehingga orang tersebut heran atas amalku, apakah amal itu tetap berpahala bagiku?’ Rosul berkata, ‘tetap padamu pahala atas menyembunyikan (amal) dan pahala memperlihatkan (amal)’ “.