• Kitab : Tanbighul Ghofilin
  • Bab    : Ikhlas
  • Hal    : 4 lanjutan
  • Ada suatu keadaan dimana amal boleh diperlihatkan atau ditunjukan kepada orang lain, bahkan Alloh SWT akan membalasnya dengan pahala 2, contoh sebagai berikut :
  • Ada orang miskin yang suka bersodakoh dan orang kaya yang pelit, suatu ketika orang miskin ini bersodakoh kepada seseorang di hadapan orang kaya yang pelit, orang miskin ini sengaja memperlihatkan kepada orang kaya untuk menunjukan bahwa, tidak ada gunanya menjadi orang pelit. Niatnya orang miskin tadi bukan untuk riya tapi untuk merubah orang kaya tadi agar tidak pelit. Biar amal baiknya di contoh, maka hal tersebut boleh dilakukan tanpa niat untuk riya.
  • Seperti dawuh nabi Muhammad SAW, siapa yang merintis suatu kebaikan, maka Alloh SWT akan memberikan pahala akan kebaikan tersebut. Semakin banyak kebaikan tersebut dilakukan oleh orang maka akan semakin banyak pahala yang mengalir untuk orang yang merintis kebaikan tersebut sampai akhir hayatnya, dan orang yang melakukan kebaikan tersebut mendapat pahala sampai hari kiamat. Dan sebaliknya, siapa yang merintis kejelekan, maka dosa baginya sampai akhir hayat.
  • Jika seseorang melakukan amal dan dipelihatkan kepada orang namun dengan maksud riya bukan dengan maksud memberi contoh untuk di ikuti, maka dikhawatirkan akan menghilangkan pahala.
  • Amal yang dilakukan dengan maksud riya, walaupun amal tersebut banyak, saat di angkat ke atas amal tersebut oleh malaikat untuk di laporkan kepada Alloh SWT, maka Alloh SWT langsung menolak amal tersebut. Sebaliknya jika amal di lakukan dengan ikhlas, saat diangkat ke atas oleh malaikat, maka Alloh SWT menerima amal tersebut.