Kitab : Tanbighul Ghogilin

Bab    : Hikayah (Beberapa Cerita)

Hal     : 225

Pembahasan :

Kuda dan barang-barangnya Saad supaya diurus. Rasul bersabda “Saad sudah tidak membutuhkan nikah karena sudah dijemput oleh bidadari-bidadari surga yang lebih cantik dari gadis-gadis dunia”.

Diceritakan dalam suatu riwayat, ada  3 orang berkumpul dan bersenang-senang di dunia. Kemudian turunlah hujan sehingga mereka mengungsi ke gua. Saat di dalam gua tiba-tiba pintu gua tertutup oleh batu besar yang jatuh dari gunung. Ketiga orang tersebut berdiskusi untuk mencari jalan keluar. Jejak kaki mereka sudah terhapus dan mereka tidak bisa melakukan apapun kecuali meminta pertolongan Allah dengan bagusnya amal. Mereka semua berdoa bergantian dengan menggunakan amal baiknya supaya Allah membukakan pintu gua.

Orang pertama berdoa, “Aku mempunyai sepupu perempuan yang sangat cantik dan aku mencintainya. Kemudian aku merayunya untuk berbuat intim bersamaku, tetapi sepupuku menolak. Suatu saat sepupuku membutuhkan uang, maka datanglah ia kepadaku dan meminta uang. Aku pun berkata bahwa aku tidak akan memberikan uang kecuali ia mau aku ajak berbuat intim. Tetapi ia tetap tidak mau.  Maka pergilah ia. Suatu saat ia kembali lagi dengan kebutuhan yang mendesak”. (Dalam riwayat lain diceritakan bahwa , suami perempuan tersebut sakit dan ia mempunyai beberapa anak kecil. Ia tidak mempunyai uang untuk makan dan datanglah ia kepada sepupunya (orang pertama yang berdoa) dan meminta uang 3 sampai 4 kali). “Tapi aku tetap pada pendirianku. Maka duduklah ia sambil berpikir. Aku ikut duduk disampingnya dan ia pun gemetar sambil berkata “Tidak halal kepadamu jikalau kamu sampai membuka cincin ini kecuali kalau kita memiliki hubungan yang sah”. Akhirnya aku memberinya uang sesuai yang ia butuhkan. Allah melihatku telah berbuat demikian, karena takut tidak diridhoi oleh-Nya. Maka semoga Allah membuka batu ini”. Kemudian batu tersebut bergeser sedikit (belum bisa untuk lewat).

Orang kedua berdoa , “Ya Allah aku mempunya dua orang tua yang sudah sangat tua. Tiap pagi aku memerah susu kambing dan menyajikannya di sore hari untuk kedua orangtuaku. Suatu saat kedua orang tuaku tidur. Aku tidak mau membangunkan mereka dan aku takut kambing yang kutinggal akan hilang dimakan harimau. Tetapi aku tetap meninggalkan kambingku dan menjaga wadah susu sampai subuh, padahal kambingku masih di hutan. Semoga Allah membuka batu ini karena baktiku kepada orangtuaku. Maka bergeserlah sedikit batu tersebut (belum bisa untuk lewat).