Kitab : Tanbighul Ghofilin
Bab : Hikayah (Beberapa Cerita)
Hal : 225-226
Pembahasan :
Saat ‘Abid masuk ke keraton, Ratu terkesima dengan ketampanannya. Kemudian Ratu berkata, “Buanglah jahitanmu dan pilihlah selimut-selimut ini”. Kemudian Ratu memerintahkan pelayannya untuk memberi ‘Abid minyak wangi, sehingga Ratu dan ‘Abid bisa berbuat intim. Ratu berkata pada ‘Abid, “Kamu akan saya jadikan kaya, tanpa perlu berjualan”. ‘Abid pun menjawab bahwa dia tidak mengharapkannya , walaupun Ratu memintanya berkali-kali. Ratu berkata, “Jika kamu tidak mau maka kamu tidak akan bisa keluar dari sini, sampai kamu menuruti kemauanku”. Dan Ratu memerintahkan para penjaganya untuk mengunci dan menjaga pintu. Setelah melihat keadaan tersebut Abid berkata “Maaf Ratu apakah bangunan ini memiliki tingkat?”. Ratu menjawab bahwa bangunan ini memiliki tingkat, dan memerintahkan pelayannya untuk mengantar ‘Abid ke atas dan membawa air untuk ‘Abid berwudlu. Setelah ‘Abid di atas, ia pergi ke loteng dan menengok ke bawah. Bangunan ini sangat tinggi dan tidak ada yang bisa digunakan untuk berpegangan, sehingga ia tidak bisa terjun untuk kabur. ‘Abid terus berpikir bagaimana caranya ia bisa kabur.
‘Abid merasa ini adalah cobaan untuknya . Kemudian Abid berkata pada nafsunya sendiri “Hey nafsu, 70 tahun aku ibadah untuk mendapat ridho Allah, mengapa aku mendapat cobaan ini? . Tiap malam dan siang aku beribadah. Jikalau kuturuti malam ini, maka rusak semua amalku. Hey nafsu kapan kamu menghadap Allah dan membawa semua amalmu?. Ibadah 70 tahun dihapus dengan satu malam”. ‘Abid pun nekat terjun daripada berbuat dosa. Kemudian Allah memerintahkan Jibril untuk menangkap ‘Abid dengan sayapnya supaya ‘Abid baik-baik saja. Jibril pun menangkapnya sehingga ‘Abid tidak merasa sakit. Abid pulang menemui istrinya dan meninggalkan semua dagangannya. Sesampainya di rumah, waktu sudah senja dan istrinya menanyakan uang hasil menjual kain. Kemudian ‘Abid menjawab bahwa ia tidak mendapat apapun. Istrinya bertanya “Bagaimana kita berbuka puasa malam ini?”. Abid menjawab, “Sabarlah, malam ini kita tidak mempunyai uang”.