Oleh: Arina Zulfa

Sajak bumi, berdendang
Bukit terjal, perdengarkan melodi alam
Orkestra alam merdu dirasa
Suitan burung, tumbuhkan sebatang bambu

Hijau bambu, muda umurnya
Kuat, rapat, tanpa sekarat
Tajam mendarat
Di dada pengerat

Duhai bambu, sel batangmu mencerca doa
Dialah, Kiaiku….
Sang, murobbi ruhina..
Dialah pengajar tanpa upah

Duhai bambu, apikal batangmu berseru
Setinggi apapun mengayun
Jangan lupa menunduk pada bumi
Apa lagi di depan kiai

Duhai bambu, ruas batangmu berliku
Pun hanya semu pada bayang
Namun, kiai tak pernah semu dalam liku
Tapi, petuah lahir dari keikhlasan

Condong Catur, 2 Februari 2020